Ilustrasi sederhana anggrek Dendrobium
Dendrobium Candrawati adalah salah satu primadona dalam dunia anggrek hibrida yang memikat hati kolektor maupun pencinta tanaman hias. Sebagai anggota genus Dendrobium, spesies atau hibrida ini dikenal karena ketahanannya yang relatif baik dan bunganya yang seringkali menampilkan kombinasi warna yang mencolok dan elegan. Nama "Candrawati" sendiri seringkali membawa nuansa keindahan lokal, meskipun asal usul hibridisasi spesifiknya mungkin bervariasi tergantung galur yang dikembangkan. Anggrek jenis ini umumnya menyukai kondisi iklim tropis, menjadikannya flora yang ideal untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Ciri khas yang sering diperhatikan dari Candrawati adalah bentuk bunganya yang semi-terbuka hingga terbuka penuh, dengan struktur labellum (bibir bunga) yang seringkali menjadi pusat perhatian karena kontras warnanya. Strukturnya yang kuat memungkinkan anggrek ini bertahan dalam pot gantung maupun pot biasa, asalkan media tanamnya memiliki drainase yang sangat baik. Keunikan morfologi ini menjadikannya subjek penelitian dan pengembangan silangan baru yang tak pernah berhenti.
Bunga pada Dendrobium Candrawati umumnya tumbuh bergerombol pada tangkai kuntum (spike) yang muncul dari buku-buku batang semu (pseudobulb). Panjang tangkai bervariasi, namun rata-rata mampu menopang belasan kuntum bunga. Warna yang dominan pada kultivar populer berkisar antara putih krem dengan aksen kuning cerah pada labellum, atau variasi merah muda hingga ungu muda. Kualitas bunganya dinilai dari bentuk kelopak (sepal dan petal) yang simetris dan labellum yang tebal serta menarik.
Dari segi pertumbuhan vegetatif, Candrawati memiliki batang semu yang ramping namun cukup padat. Perawatan yang tepat sangat penting untuk memicu pembungaan yang produktif. Anggrek ini, seperti kebanyakan Dendrobium, membutuhkan siklus cahaya yang cukup terang namun tidak langsung terbakar matahari. Pencahayaan yang optimal sangat berkorelasi dengan intensitas warna bunga yang dihasilkan. Tanpa cahaya yang memadai, tanaman cenderung hanya menghasilkan daun hijau gelap tanpa kemauan kuat untuk berbunga.
Merawat Dendrobium Candrawati memerlukan perhatian khusus terhadap tiga faktor utama: penyiraman, pencahayaan, dan sirkulasi udara. Karena anggrek ini cenderung memiliki akar yang padat dan rentan busuk jika terlalu lembap, penyiraman harus dilakukan secara hati-hati. Prinsipnya adalah "biarkan media hampir kering sebelum disiram lagi." Ini berbeda dengan tanaman daun biasa yang memerlukan kelembapan konstan.
Media tanam ideal harus sangat porous. Campuran kulit kayu pinus berukuran sedang, potongan pakis cacah, atau arang seringkali menjadi pilihan utama. Penempatan di lokasi yang mendapat sinar matahari pagi adalah yang terbaik. Jika tanaman ditempatkan di dalam ruangan, penggunaan lampu tumbuh (grow light) mungkin diperlukan untuk memastikan kebutuhan foton terpenuhi. Pemberian pupuk juga krusial; gunakan pupuk khusus anggrek dengan kadar NPK seimbang selama masa pertumbuhan aktif, dan kurangi intensitasnya saat tanaman memasuki fase pembungaan. Pemberian hormon perangsang bunga sesekali dapat membantu memastikan periode rehat (dormansi) yang sukses mendorong munculnya tangkai bunga baru. Keindahan Dendrobium Candrawati memang sepadan dengan ketelatenan perawatannya.